Bengkulu (15/9). Pemerintah Provinsi Bengkulu menekankan pentingnya wawasan kebangsaan dalam mewujudkan Bengkulu Maju yang Religius, Sejahtera, dan Berkelanjutan. Hal itu disampaikan Linda Oktaviane, S.Sos., Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama dan Ormas, yang hadir mewakili Plt. Kepala Kesbangpol Provinsi Bengkulu dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) VII LDII Bengkulu di Balai Semarak, Kota Bengkulu.
Dalam dialog kebangsaan yang dihadiri ratusan warga LDII tersebut, Linda menjelaskan, “Wawasan kebangsaan adalah pandangan yang didasarkan pada kesadaran diri warga negara tentang diri dan lingkungannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.” Ia menegaskan, wawasan kebangsaan sangat penting untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa.
Linda juga mengingatkan empat konsensus dasar yang harus dijaga, dipelihara, dan dilestarikan oleh seluruh masyarakat, yakni:
-
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa.
-
UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
-
NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia.
-
Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara yang mencerminkan keanekaragaman sekaligus kesatuan bangsa.
Lebih lanjut, ia memaparkan nilai-nilai yang terkandung dalam wawasan kebangsaan, antara lain cinta tanah air dengan cara rela berkorban untuk bangsa dan negara serta memelihara lingkungan, kesadaran berbangsa dan bernegara, serta mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
Menurut Linda, peningkatan wawasan kebangsaan akan membantu membentuk karakter bangsa yang religius dan berakhlak mulia. Hal itu dapat diwujudkan melalui menjaga dan memelihara nilai-nilai positif di masyarakat, menciptakan kerukunan antarumat beragama, serta mendukung penerapan keadilan sosial.
Menutup paparannya, Linda menegaskan perlunya kerja sama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan pemuda. “Masyarakat berperan sebagai agen perubahan yang meningkatkan kesadaran kebangsaan, sementara pemuda diharapkan dapat terlibat aktif dalam kegiatan kebangsaan dan melestarikan budaya lokal,” pungkasnya.
1
20
20
20
