Jakarta (24/4) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi 2025 yang bertema “Our Power, Our Planet,” Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menyerukan tindakan nyata dalam mengatasi tiga krisis utama yang dihadapi bumi: perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Sekretaris Umum DPP LDII, Dody Taufiq Wijaya, menekankan pentingnya transisi global menuju energi baru terbarukan (EBT).
Menurut Dody, LDII sangat mendukung semangat Hari Bumi 2025 karena sejalan dengan program strategis organisasi dalam mempromosikan EBT. “Pemanfaatan EBT adalah ikhtiar LDII untuk mewariskan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang, membangun masa depan yang sehat, berkelanjutan, adil, dan sejahtera,” ujarnya.
LDII mengamini target global untuk meningkatkan penggunaan EBT tiga kali lipat pada tahun 2030. Dody mencontohkan keberhasilan Amerika Serikat dalam memimpin revolusi tenaga surya dan India yang menargetkan 50% energinya dari sumber terbarukan pada 2030. Ia juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dan peran ormas dalam implementasi EBT. LDII sendiri telah memanfaatkan EBT melalui PLTMH di Ngawi, PLTS di Kediri dan Jakarta.
Dody menyoroti penurunan biaya investasi EBT yang signifikan, menjadikannya solusi energi yang terjangkau dengan manfaat kesehatan dan ekonomi yang besar. Penggunaan EBT dapat meningkatkan kualitas hidup, mengurangi polusi udara, mendorong inovasi, menciptakan lapangan kerja, dan memacu pertumbuhan ekonomi global. Pasar EBT global diproyeksikan mencapai $1,21 triliun pada tahun 2023 dan terus bertumbuh pesat.
Beralih ke EBT juga krusial dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, penyebab utama pemanasan global. LDII mengajak semua pihak untuk berkomitmen memanfaatkan EBT demi masa depan bumi yang lebih baik.
Sementara itu, Anggota Departemen LISDAL DPP LDII, Siham Afatta, mengingatkan akan Triple Planetary Crisis akibat aktivitas manusia. Ia menyoroti potensi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar dengan ekosistem mangrove dan terumbu karang yang luas dalam menyerap karbon dioksida.
Siham mengajak masyarakat untuk berkolaborasi melakukan perubahan kecil secara massal dan konsisten, seperti mengurangi sampah plastik, menggunakan transportasi umum, berhemat energi, serta melakukan aksi bersih dan restorasi lingkungan. “Semua tindakan ini akan berdampak besar dalam mengatasi krisis bumi saat ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Pada hari bumi tahun 2025 Pondok Pesantren Al Huda Kebun Tebeng ikut serta dalam Melaksanakan Penanaman Pohon di sekitar Pondok Pesantren. Lebih dari 100 Pohon ditanam oleh santri Ponpes Al Huda.
Mantab
Semoga sukses dunia akherat
Aamiin