Bengkulu (29/03)- Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bengkulu turut serta dalam pemantauan hilal 1 Syawal 1446 H di Pantai Panjang, Kota Bengkulu. Kegiatan ini dilaksanakan bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Bengkulu dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bengkulu.
Pemantauan hilal ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk menentukan awal bulan Syawal, yang menandai berakhirnya bulan Ramadan dan dimulainya Hari Raya Idulfitri. Tim rukyat hilal DPW LDII Bengkulu, bersama dengan tim dari Kemenag dan BMKG, menggunakan peralatan khusus untuk mengamati posisi bulan sabit di ufuk barat.
Sekertaris DPW LDII Provinsi Bengkulu, Erik Rahman Hidayat,SKM menyampaikan bahwa keikutsertaan LDII dalam kegiatan ini merupakan bentuk komitmen organisasi dalam mendukung penetapan awal bulan Syawal yang akurat dan sesuai dengan syariat Islam. “Kami berharap, hasil pemantauan hilal ini dapat memberikan informasi yang jelas dan akurat bagi umat Islam di Bengkulu,” ujarnya.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, Dr. H. Muhammad abdu, S.P.I., MM menjelaskan bahwa pemantauan hilal ini dilakukan secara cermat dan teliti, dengan mempertimbangkan data astronomi dan hasil pengamatan langsung di lapangan
Dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat khususnya Provinsi Bengkulu untuk menunggu keputusan dari sidang isbat yang dilakukan oleh Kemenag RI.
“Mari kita tunggu hasil sidang isbat yang akan dilaksanakan Menteri Agama dan seluruh stake holder, dan kami berharap nantinya jika terdapat perbedaan maka perbedaan tersebut hendakya tidak menjadi alat perpecahan di antara kita,” ujar Kakanwil.
“Apapun hasil sidang isbat nanti, mari kita sambut dan rayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 H ini dengan riang gembira, dan mari kita rawat kemabruran puasa kita agar Idul Fitri tahun ini kita rayakan dengan hati yang tulus dan ikhlas dengan selalu menjaga dan memperkokoh tali silaturrahmi, saling menghargai dan menghormati,” tambah Kakanwil.
Hasil pemantauan hilal ini akan dilaporkan kepada Kementerian Agama Republik Indonesia untuk dipertimbangkan dalam sidang isbat penetapan awal bulan Syawal 1446 H.